Resume materi pkkmb day two
universitas nahdlatul ulama surabaya (UNUSA)
fakultas keperawatan dan kebidanan unusa (FKK UNUSA)
Materi I
Ainun Najib
Ahli IT Indonesia
Tema:
Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri
Resume:
Perguruan tinggi di era digital dan revolusi industri mengalami transformasi besar dalam cara mereka berfungsi, mengajar, dan berinteraksi dengan mahasiswa serta masyarakat.
Pembelajaran Digital dan Online:
Penggunaan platform e-learning, MOOC , dan webinar memungkinkan akses pendidikan yang lebih luas dan fleksibel.
Mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja, meningkatkan inklusivitas dan efisiensi.
Kurikulum Berbasis Teknologi:
Integrasi teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan, big data, dan Internet of Things ke dalam kurikulum.
Pengembangan program studi baru yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0.
Revolusi Industri 4.
Perguruan tinggi menyesuaikan kurikulum untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi otomasi, robotika, dan analitik data.
Fokus pada soft skills seperti kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Infrastruktur Digital dan Infrastruktur Kampus
Peningkatan infrastruktur TI, seperti jaringan broadband cepat, laboratorium virtual, dan perangkat lunak kolaboratif.
Kampus digital yang mendukung aktivitas belajar dan penelitian.
Kolaborasi dan Kemitraan Global
Kemitraan dengan institusi internasional, perusahaan teknologi, dan startup untuk inovasi dan riset bersama.
Program pertukaran mahasiswa dan dosen secara virtual maupun fisik.
Pengukuran dan Evaluasi Berbasis Data
Penggunaan Learning Analytics untuk memonitor kemajuan mahasiswa dan meningkatkan proses pembelajaran.
Data-driven decision making dalam pengelolaan institusi.
Peran Perguruan Tinggi sebagai Inovator dan Penggerak Revolusi Industri
Perguruan tinggi tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi pusat inovasi dan penelitian terapan.
Pengembangan startup dan inkubator bisnis berbasis teknologi.
Secara keseluruhan, perguruan tinggi di era digital dan revolusi industri harus mampu beradaptasi dengan cepat agar tetap relevan dan mampu menghasilkan lulusan yang kompeten di era yang penuh perubahan ini.
Materi V
Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H. - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2024
Tema:
Generasi Muda Berintegritas Anti Korupsi
Resume:
Korupsi adalah kanker yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia merampas hak-hak rakyat, menghambat pembangunan, dan merusak kepercayaan publik.
Mengapa Generasi Muda Sangat Penting?
Masa Depan Bangsa: Generasi muda akan menjadi pemimpin, profesional, dan warga negara yang menentukan arah Indonesia di masa depan. Nilai integritas yang ditanamkan sejak dini akan menjadi fondasi bagi kepemimpinan yang bersih.
Energi dan Inovasi: Generasi muda memiliki energi, kreativitas, dan penguasaan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan sistem transparan, mengawasi penyelenggara negara, dan mengembangkan solusi anti korupsi yang inovatif.
Integritas: Senjata Utama Generasi Muda
Kejujuran: Selalu berkata jujur dan bertindak jujur, dalam situasi apapun, baik di depan umum maupun di ruang privat. Tidak ada «kebohongan putih» dalam konteks integritas.
Konsistensi: Antara kata dan perbuatan selalu sejalan. Prinsip yang dipegang tidak berubah bergantung pada situasi atau tekanan.
Tanggung Jawab: Memiliki rasa memiliki terhadap tugas dan peran.
Mulai dari Diri Sendiri
Tanamkan Nilai Integritas: Jadikan integritas sebagai kompas dalam setiap tindakan, sekecil apapun. Jujur dalam ujian, tidak mencontek, tidak meminjam tanpa izin, mengembalikan barang temuan.
Edukasi dan Kesadaran
Belajar Aktif: Cari tahu tentang dampak buruk korupsi bagi bangsa dan rakyat kecil. Pelajari regulasi anti korupsi .
Pemanfaatan Teknologi:
Sosial Media untuk Pengawasan: Gunakan platform sosial media secara bijak dan bertanggung jawab untuk mengawasi kinerja pemerintah, menyebarkan informasi transparansi, dan mengkritisi kebijakan yang berpotensi koruptif.
Pengawasan Partisipatif
Awasi Lingkungan Sekitar: Perhatikan penggunaan anggaran di sekolah, kampus, atau lingkungan tempat tinggal. Laporkan jika ada penyimpangan.
Gunakan Hak Memilih: Gunakan hak suara dengan cerdas dalam pemilu.
Menjadi Contoh dan Inspirasi
Tunjukkan Prestasi Tanpa Korupsi: Buktikan bahwa kesuksesan sejati diraih melalui kerja keras, kejujuran, dan kompetensi, bukan dengan jalan pintas korupsi.
Tantangan yang Dihadapi;
Budaya «Kenal Sama» dan «Cepat Selesai»: Budaya yang mengutamakan koneksi dan jalan pintas masih kuat.
Kesimpulan:
Generasi muda Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi agen perubahan sejati dalam memerangi korupsi. Integritas bukan hanya pilihan, tapi keharusan.
Mari generasi muda Indonesia bersatu
Tanamkan Integritas dalam Jiwa.
Tingkatkan Kesadaran Bahaya Korupsi.
Manfaatkan Teknologi untuk Perubahan.
Berani Bersuara dan Bertindak.
Jadilah Contoh dan Inspirasi.
Materi VI
KH Ma'ruf Khozin - Ketua Aswaja Center, PWNU
Jawa Timur
Tema:
Mahasiswa UNUSA sebagai generasi Aswaja An-Nahdliyah
Resume:
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya secara inheren diposisikan sebagai penerus dan pewaris tradisi keilmuan serta keagamaan Aswaja An-Nahdliyah, mengingat universitas ini didirikan dan berafiliasi langsung dengan Nahdlatul Ulama —organisasi Islam terbesar di Indonesia yang menjadi rujukan utama paham Aswaja An-Nahdliyah.
Aswaja : Merupakan paham keislaman yang mengikuti jejak generasi terbaik dalam beragama, berpegang pada Al-Qur'an, Hadis, Ijma Ulama, dan Qiyas.
Ciri Khas:
Berada di tengah .
Menghormati keberagaman mazhab .
Mengutamakan dampak sosial dari pemahaman agama .
Peran Mahasiswa UNUSA sebagai Generasi Aswaja An-Nahdliyah a.
Menolak radikalisme dan ekstremisme.
Membangun dialog antaragama dan budaya.
Aswaja An-Nahdliyah mengutamakan amar ma'ruf nahi munkar melalui pendekatan yang bijak
Terlibat dalam pemberdayaan masyarakat .
Mengadvokasi isu-isu kemanusiaan .
Mahasiswa UNUSA didorong untuk mengadaptasi nilai-nilai Aswaja dalam konteks modern
Mengembangkan teknologi dan startup berbasis nilai Islam.
Menyelesaikan masalah kontemporer dengan perspektif Aswaja.
Kegiatan Kemahasiswaan
Majelis Taklim: Kajian kitab klasik dan kontemporer.
Lembaga Semi Otonom : Seperti PMII atau IPNU/IPPNU yang mengkader aktivis Aswaja.
Festival Budaya NU: Mengangkat tradisi seperti shalawatan, hadrah, dan dzikir.
Tantangan bagi Generasi Aswaja An-Nahdliyah
Globalisasi dan Radikalisme: Menjaga identitas Aswaja di tengah arus pemikiran transnasional yang ekstrem.
Disrupsi Digital: Menyebarkan narasi Aswaja yang moderat di ruang maya yang rentan hoaks.
Kesimpulan: Mahasiswa UNUSA sebagai «Generasi Harapan»
Menginternalisasi nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah dalam kehidupan pribadi.
Mengimplementasikan prinsip moderat, toleran, dan maslahah dalam bermasyarakat.
Mengembangkan tradisi intelektual NU untuk menjawab tantangan zaman.
Dengan demikian, mereka menjadi jembatan antara warisan ulama Nusantara dan masa depan Indonesia yang berkeadilan, beradab, dan berkepribadian Islam.
media sosial UNUSA :
Facebook : https://www.facebook.com/unusaofficialfb
Instagram : https://www.instagram.com/unusa official/
Youtube : https://www.youtube.com/@unusa_official
Twitter (X) :
Komentar
Posting Komentar